Ujian Praktik Sekolah

Akhir bulan Februari2013 kemarin diadakan ujian praktik sekolah sebagai rangkaian pengambilan nilai untuk kelulusan siswa. Berikut saya share beberapa kelengkapan penyelenggaraan ujian praktik sekolah :

Soal ujian praktik

Berita acara ujian praktik

Daftar hadir ujian praktik

Daftar nilai ujian praktik

Semoga membantu dan bisa menjadi referensi yang baik 🙂

Ini dia foto-foto ujian praktiknya

 

27022013077

 

2013-02-27 08.26.01

 

 

 

 

 

2013-02-27 08.24.32

 

 

 

 

 

Sebuah pengalaman akan memberikan bekas yang tergores kuat dalam ingatan, semoga akan berguna di waktu yang akan datang. Amin…!

Persiapan UN SMP Tahun 2013

Sudah sejauh apa persiapan teman-teman untuk menghadapi UN SMP tahun 2013 ini…??

Tahun ini pemerintah menetapkan untuk membuat 20 tipe soal dalam 1 ruangan tes, tapi jangan khawatir dan jangan berkecil hati. Rasa khawatir justru akan membuyarkan fokus dan konsentrasi teman-teman untuk menghadapi UN.

Saya berniat untuk share modul persiapan UN SMP 2013 khusus mapel Biologi. Dengan modul ini diharapan teman-teman lebih mudah untuk menguasai SKL yang diujikan. Penguasaan SKL yang bagus ditunjang dengan banyak latihan soal, mau soal tipe 20 atau lebih sekalipun, temen-temen bisa bilang….”UN, siapa takut????”

Silakan di download…Modul Biologi SMP sesuai SKL 2013

Semoga Allah memberikan kemudahan dalam menghadapi UN SMP tahun ini, amiiin….!

 

 

Wow… Ada Bunga Bangkai yang Tumbuh di Kebun Depan Rumah

SOLO_Sabtu, 3 November 2012 kurang lebih jam 15.00 tanpa sengaja saya menemukan tumbuhan aneh yang ada di kebun depan rumah. Sebuah tumbuhan yang belum pernah sekalipun tumbuh di kebun itu, seperti silinder memanjang yang belum jelas bentuknya dan tertutup rapat, tidak ada daun, tidak ada batang dan tidak ada akar yang terlihat. Hari demi hari saya perhatikan perkembangan tumbuhan tersebut sampa pada tanggal 7 November 2012 mulai terlihat bentuk morfologi yang lebih jelas. Coba perhatikan apa yang saya lihat berikut ini…

07112012010Tampak samping

07112012011

Tampak dari atas

Bukankah itu mirip denga bunga bangkai??

Subhanallah… masih diberi kesempatan untuk melihatnya secara langsung

Ya…kuncup bunga bangkai yang tumbuh di Solo, lebih tepatnya Jebres Tengah kelurahan Jebres. Entah kapan bunga berwarna ungu itu mulai tumbuh. Setelah 2 hari kuncup bunga tersebut mulai mengalami perubahan, coba lihat…

09112012012

Tampak dari samping

09112012019

Tampak dari atas

Foto tersebut diambil pada hari jumat , 9 November 2012. Bunga bangkai tersebut sudah mulai mekar pada hari Kamis, 8 November 2012. Secara morfologi dapat saya definisikan sebagai berikut :

Warna bunga dominan ungu kehijauan, tinggi tanaman : 13,5 cm, diameter kelopak bunga terlebar : 34 cm. Terdapat umbi di bagian bawah tanaman karena merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Bunganya  mengeluarkan aroma yang tidak enak yang dapat tercium hanya jika kita mendekatinya. Tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya bahwa bau seperti bangkai yang membusuk, memang iya tapi tidak semenyengat itu. Bau tidak enak yang menyerbak dimaksudkan untuk mengundang serangga penyerbuk bagi bunganya. Terlihat kerumunan serangga sampai radius setengah meter dari bunga.Sebenarnya ada video yang hendak saya tampilkan, tapi berulang kali dicoba error,jadi ya maap… 🙂

 

 

 

Kumpulan Soal-Soal

Mau share beberapa versi soal nihh

semoga bermanfaat…

Soal IPA Kelas VII Tahun 2011 silakan klik di sini :

SOAL MID SEMESTER 1 dan KUNCI JAWABAN

SOAL MID SEMESTER 2 dan KUNCI JAWABAN

SOAL SEMESTER 1 dan KUNCI JAWABAN

SOAL SEMESTER 2 dan KUNCI JAWABAN

Soal IPA Kelas VII Tahun 2012 silakan klik di sini :

SOAL MID SEMESTER 1 dan KUNCI JAWABAN

SOAL SEMESTER 1 dan KUNCI JAWABAN

Kesuksesan diawali dengan niat yang baik, usaha keras, dan jangan lupa berdoa

semangat untuk para pelajar…

Raih suksesmu dan rencanakan sedari sekarang, karena masa depan adalah tanggung jawabmu… 🙂

 

Kemana semut-semut itu pergi selama bulan puasa kemarin….

Sejenak temenung melihat beberapa ekor semut yang berjalan menyusuri tepian meja makan. Wajarlah.. mereka sedang mencari makan untuk kawanannya, remahan roti, atau ceceran makanan lain yang tertinggal di meja.

Tapi, dalam waktu 1 bulan Ramadhan kemarin kemana gerangan semut-semut itu bersembunyi…????

Bulan Ramadhan memang bulan yang spesial dan penuh rahmat bagi umat Islam, tak terkecuali dengan banyaknya makanan yang terhidang ketika waktu berbuka tiba. Berbagai jenis makanan spesial juga sengaja disajikan untuk seluruh keluarga. Mulai dari kolak, beragam kue, buah-buahan, kurma, sirup dan lain sebagainya tersaji manis diatas meja setiap hari.

Seharusnya, itu juga menjadi bulan yang menggembirakan bagi semut-semut, karena ketersediaan makanan bagi mereka menjadi berlimpah dari pada bulan biasanya. Akan tetapi kenyataanya tidak seperti itu, 1 bulan penuh ditambah 6 hari bulan Syawal ternyata tidak ada 1 ekor semut yang tampak berjalan diatas meja. Padahal, pada hari-hari biasa, air putih pun bisa juga dikerubungi semut.

Jadi teringat, jika selama bulan Ramadhan, setan dibelenggu oleh ﷲ apakah juga demikian halnya dengan semut-semut itu?? Wallahu a’lam..

Hal tersebut bisa kita pandang sebagai suatu bentuk dari rahmat ﷲ di bulan yang suci. Dengan tidak adanya semut, maka ﷲ mempermudah pekerjaan para ibu. Disamping pekerjaannya menyiapkan menu berbuka dan sahur yang cukup melelahkan, para ibu juga harus menyibukkan diri mereka dengan beribadah. Coba bayangkan betapa repot dan capeknya ibu harus menyiapkan makanan dan buru-buru membereskannya karena takut makanan dikerubuti semut, padahal waktu sholat keburu habis, beliau juga harus menyelesaikan target tilawah, belum lagi kalau masih harus mengurus anak yang masih balita. Subhanallah…

Sepenggal Kalimat Pengingat untuk Saudaraku

Teringat akan potongan sebuah ayat di Al Qur’an :

“Yaa ayyuhalladziina amanu quu anfusakum wa ahlikum naaraa….”

(Q.S. At Tahrim : 6)

Yang atinya “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….”

 

Secara pengertian, seolah tampak melekat “kewajiban seorang ayah/kapala keluarga untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka” pada potongan ayat di atas

 

Yaa…memang tidak bisa dipungkiri pengertian itu memang benar. Ayah sebagai kepala rumah tangga memang berkewajiban mendidik istri dan anak-anaknya dalam mengamalkan  islam secara kaffah. Ayah berhak memukul anak ketika anaknya yang berumur 10 tahun tidak mau mengerjakan sholat, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kelak diakhirat nanti ﷲ SWT akan meminta pertanggungjawaban akan semua itu pada seorang ayah.

 

Tapi mari coba kita merenung sejenak………

Ayah/ orang tua adalah madrasah pertama bagi seorang anak untuk mengenal dunia. Anak dititipkan ﷲ SWT kepada orang tua untuk dijaga dan kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

Akan tetapi, hayy… kalian yang sekarang masih menyandang status sebagai anak, jangan merasa terlepas dari sunnatullah itu. Sadarilah kelak kau juga akan menjadi orang tua bagi anak-anakmu.

 

Terlepas dari masa depan tersebut yang masih belum dialami, sekarangpun, dengan status sebagai “anak”  sebenarnya anak juga berkewajiban untuk “membantu orang tua memikul kewajiban sebagaimana tercantum dalam Q.S. At Tahrim : 6”.

Mungkin terselip sedikit tanya, bagaimana bisa?? Aku masih kecil, belum banyak ilmu agama, belum banyak pengalaman tentang hidup…

 

Tentu saja BISA

Sebuah keluarga dibangun atas dasar dan tujuan yang sama, sebagaimana sebuah kapal yang berlayar menuju ke suatu tempat tujuan. Agar kapal tersebut bisa sampai dengan selamat maka harus ada nahkoda yang andal dan anak buah kapal yang mau diajak bekerja sama. Begitulah ibaratnya sebuah keluarga

Keluarga yang mendasarkan tujuan hidupnya pada JannahNya, maka ayah sebagai nahkoda harus mengarahkan menuju jalan yang benar. Begitu pula ibu dan anak sebagai anak buah kapal harus taat kepada nahkoda dan mau bekerja sama untuk menuju tujuan bersama-sama

 

Tampak jelas bukan??!

Keluarga yang ingin mencapai tujuan baik, maka seluruh elemen dalam keluarga tersebut haruslah baik. Tidak bisa yang berjalan menuju kebaikan hanya orang tua saja sedangkan anak-anak yang merasa umurnya masih muda berjalan seenaknya di muka bumi. Orang tua yang seumur hidupnya rajin ibadah, namun anaknya justru berbuat hal-hal yang melenceng dari aturan agama, maka orang tua tersebut jalannya ke jannah juga akan tersendat. Kenapa bisa? Karena saat menimbang amalan di yaumul akhir, ﷲ SWT akan meminta pertanggungjawaban orang tua terhadap anak-anak yang dittipkan pada mereka semasa di dunia. Meski amalan ibadahnya bagus tetapi dia melalaikan anak-anak di bawah tanggunannya maka masuk ke jannah hanyalah sebatas “impian muluk” bagi orang tua. Atau suatu keadaan lain ketika orang tua sudah ahli ibadah, sudah mengarahkan anaknya ke jalan yang benar, namun anak malah berontak dan tidak patuh. Dengan suatu pikiran sesaat yang sempit bahwa orang tuanya kolot, tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, dan lain sebagainya. Dalam kondisi yang sedemikian itu, maka jannah juga serasa semakin jauh untuk direngkuh. Wallahu a’lam…

 

Pertanyaannya sekarang adalah “tegakah melihat orang tua kita yang seumur hidupnya rajin sholat, qiyamul lail, puasa sunnah, tilawah dan lain sebagainya tersendat jalannya untuk masuk ke jannah hanya karena ulah tingkah kita sebagai anak mereka??”

Secara pribadi saya katakan, sungguh saya tak rela bila hal tersebut menimpa ibu dan ayah….!!!!

Na’udzubillah min dzalik…

 

Lalu bagaimana? Apa yang harus dilakukan sekarang??

Bekerjasamalah untuk bersama-sama meraih jannahNya sesuai peran masing-masing dalam keluarga dalam tindakan konkrit.

Orang tua harus menjalankan kewajibannya dengan bijaksana, menjaga diri dan keluarganya dari api neraka

Di lain pihak, Anak harus menyadari ketika orang tuanya memberikan nasehat, dan mengatur kehidupanmu meskipun kalian sudah cukup dewasa, terimalah itu karena itu memang kewajiban yang dibebankan ﷲ SWT kepada orang tua.

Setelah itu, anak-anak harus mau menjalankan syariat agama islam dalam kehidupan sehari-hari dengan keikhlasan dan kesadaran hati. Dengan tujuan “membantu dirinya sendiri dan anggota keluarganya yang lain” agar bisa bersama-sama meraih jannahNya. Bukanlah itu cukup adil?

 

Sekarang mari bermuhasabah, kenakalan apa yang masih kita perbuat sampai saat ini. Pebuatan yang melenceng dari syariat/ aturan agama islam. Apa kita masih malas ketika diingatkan mengerjakan solat, masih suka berbohong, bergaul yang berlebihan dengan lawan jenis yang bukan mahram, marah ketika diingakan untuk tilawah, membentak orang tua dan lain sebagainya. Tentu diri kita sendiri yang mengetahuinya.

 

Berharap tulisan singkat ini bisa jadi bahan renungan dan membuka hati yang selama ini masih tertutup dengan keangkuhan/ keegoisan diri dan hawa nafsu yang membelenggu untuk menjadi pribadi muslim yang baik dan membaikkan keluarga kita, insyaAllah…

Sel-Sel Otak Manusia Tidak Bisa Beregenerasi (Unregeneration Human Brain Cells)

Tepat 4 minggu yang lalu, yaa… tanggal 26 Maret 2012. Keluargaku, terkhusus aku, mendapat pelajaran baru tentang hidup. Kejadian hari itu masih teringat jelas sampai hari ini. Malam itu, aku dan ibuku pulang berbelanja tepat jam 20.30 WIB kami sampai di rumah. Tidak ada hal-hal aneh yang kulihat, ayah, adik dan nenek dirumah sedang menonton televisi bersama-sama, aku pun ikut nimbrung bersama mereka sebentar. Setengah jam berlalu, aku sudah masuk ke kamar untuk beristirahat, saat itulah aku mulai merasakan hal yang tidak wajar. Entah mengapa hendak beranjak tidur aku masih enggan mengganti bajuku, aku masih memakai kemeja batik lengkap. Tak lama berselang, aku mendengar nenek ku tiba-tiba tertawa tanpa ada sebab, aku sudah berfikir yang tidak-tidak sewaktu itu. Karena ingin memastikan keadaan, aku keluar kamar menghampiri nenek, belum juga aku sampai di dekatnya, dari pintu sudah kulihat nenek ku tiba-tiba kejang. Betapa kaget dan takutnya aku waktu itu. Sekalipun aku belum pernah menghadapi hal seperti itu. Badan, tangan dan kakinya kejang dan kaku, dari mulutnya keluar busa. Semakin takut aku melihat semua itu. Malam itu kami langsung membawa nenek ke rumah sakit. Setelah kupikir benar juga waktu itu aku belum mengganti bajuku, karena ternyata aktivitasku hari itu masih harus berlanjut sampai jam 01.00 dini hari. Jika tidak, maka aku akan kehabisan waktu hanya untuk bersiap-siap pergi. Tak hanya sampai disitu saja, perjalanan dari rumah sampai rumah sakit, lampu pengatur lalu lintas di jalan raya selalu menyala “HIJAU” padahal jarak rumah dengan rumah sakit lumayan jauh dan melewati beberapa persimpangan jalan.

Subhanallah…, meski dalam keadaan panik tapi aku masih merasakan kenenaran janji Allah.

“ fa innama’al ‘usri yusra” yang artinya “ maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” QS. Asy-Syarh : 5.

Aku berfikir mungkin ini sedikit dari buah ibadah yang dilakukan nenek selama lebih dari 80 tahun.

Sampai saat tulisan ini dibuat, nenek belum juga sadar. Sedih dan iba melihat kondisinya yang hampir sudah tidak ada respon lagi. Semua keluarga berdoa, jikalau masih diberikan umur semoga beliau segera diberi kesembuhan tapi jika tidak maka mohon diberikan khusnul khatimah ya Rabb. Amiiin…!!!

Jika dilihat dari ilmu kedokteran, beliau dikatakan sudah tidak ada kesadaran lagi atau dengan kata lain koma. Namun, sebagai seorang muslim kami masih berkewajiban untuk mengusahakan sebaik mungkin demi kesembuhannya juga sebagai perwujudan birul walidain terhadap beliau yang dahulu sudah merawat anak-anaknya dan juga aku sebagai cucunya.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Penjelasan medis mengatakan bahwa dari berbagai pemeriksaan dinyatakan bahwa nenek mengalami pengeriputan syaraf otak. Dari gambaran scan otak tampak gambaran menghitam yang sudah banyak muncul di otak. Itu artinya sel-sel otak sudah banyak yang mati dan akhirnya menyebabkan pengeriputan syaraf otak. Hal tersebut yang menyebabkan hilangnya kesadaran seseorang. Ternyata ini lumrah terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Sel-sel otak yang sudah mati menyebabkan orang lanjut usia bisa berubah menjadi pikun, ataupun bertingkah kekanak-kanakan. Ingat pelajaran biologi waktu kita masih SMP?? tentang pertumbuhan dan perkembangan ? Nahh…, Jadi, sikap dan tingkah laku orang lanjut usia yang seperti disebutkan di atas, tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan kedewasaan manusia yang bersifat reversible (dapat balik) tapi juga karena matinya beberapa bagian sel otak.

Coba bayangkan…! Jika sel otak yang mati itu di bagian yang berkaitan dengan kepandaian, atau sel yang berkaitan dengan ingatan (memori) atau bagian yang lain. Bisa diperkirakan bukan apa yang akan terjadi pada manusia tersebut ???!

Berbeda dengan sel tubuh yang lain, sel otak yang mati TIDAK DAPAT BEREGENERASI. Sebagai contoh, ketika kaki kita sobek karena terjatuh. Beberapa hari kemudian luka itu akan menutup dan sembuh, bagian sel yang rusak atau mati akan diganti dengan sel-sel baru. Kandungan protein dari makanan yang kita makan akan mempercepat proses pertumbuhan sel-sel baru dan mengganti sel yang rusak. Akan tetapi, apabila yang rusak/ mati adalah sel otak maka sel otak tidak dapat tumbuh lagi atau digantikan dengan sel yang baru dengan cara apapun (oat-obatan, makanan atau yang lainnya).

Sebagai analogi saya munculkan gambaran otak yang mengalami proses degeneratif (penuaan) sebagai berikut :

Tampak jelas bukan perbedaan antara keduanya..???!

Alzheimer yaitu pikun pada orang lanjut usia. Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel – sel otak (e-dukasi.net, 2010)

Gambar tersebut hanyalah analogi dari hasil scan otak yang sebenarnya, karena apa yang terjadi pada nenek bukanlah Alzheimer karena sesaat menjelang kejang beliau masih bisa diajak komunikasi dan menjalankan aktivitas sosial dengan normal.

Wallahu a’lam, semoga bermanfaat

Anakku adalah Tanggung Jawabku

Anak adalah bentuk KARUNIA Allah terhadap hamba yang dikehendaki. Yaa… karena tidak semua orang bisa memiliki anak meskipun telah mengusahakan dengan usaha yang sangat keras. Sudah selayaknya, bagi orang-orang yang diberi karunia berupa anak (buah hati) untuk bersyukur. Allah memberikan kepada para orang tua sekaligus SEPAKET, yaitu anak dan tanggung jawab. Kelak pada waktunya, Allah akan meminta pertanggung jawaban kepada orang tua.

Tanggung jawab orang tua kepada anak diantaranya memberikan nama yang baik, mendidik, menanamkan akidah, memberikan teladan, memberikan nafkah yang halal, dan menjaganya dari api neraka.

Kenyataan yang ada saat ini banyak orang tua yang sibuk dengan karier mereka. Sang ayah sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungannya. Sedangkan sang Ibu juga mengaktualisasikan diri sembari membantu ayah  untuk memenuhi kebutuhan. Memang tidak ada yang salah dari semua itu, karena hidup adalah pilihan. Implikasi dari keadaan tersebut anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan pengasuh, nenek/kakek, saudara ataupun guru disekolah.

Pertanyaannya, apakah bisa tanggung jawab sebagai orang tua dilimpahkan kepada nenek/kakek, saudara ataupun guru disekolah…?? Apakah hal itu dibenarkan…??!

Di dalam islam, orang tua kandung yang nantinya akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Bagaimana orang tua menjalankan kewajibannya selama hidup di dunia, untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.

Pengasuh, nenek/kakek, saudara ataupun guru disekolah hanyalah MEMBANTU orang tua dalam rangka mengasuh dan mendidik anak. Tidak tepat rasanya jika kewajiban mendidik anak dipasrahkan SEPENUHNYA kepada mereka dengan alasan apapun. Tidakkah itu terlalu berat bagi mereka?? Ataukah orang tua hendak berlepas diri?? Astaghfirullah

Pernah suatu ketika saya mendengar sebuah pernyataan :

“ANAK SAYA ITU LEBIH MANUT PADA GURU KETIMBANG ORANG TUANYA”

seketika itu juga saya merasa terperanjat, penuh tanya dan hampir tak habis pikir kenapa kata-kata seperti itu dilontarkan. Alangkah lebih baik jika sebelum mengatakan hal itu, orang tua berfikir terlebih dahulu. Bukannya seolah-olah menjadikan sepenggal kalimat tersebut sebagai senjata untuk mengalihkan tanggung jawabnya kepada sang guru. Saya mencoba berempati, menempatkan diri seandainya menjadi orang tua tersebut. Jika saya jadi orang tua yang mengatakan hal tersebut, sudah sepantasnya jika saya sendiri merasa MALU. Kenapa..? Mohon  Maaf, sebaris kalimat tersebut menunjukkan ketidakbecusan dan kegagalan diri menjadi orang tua, karena untuk mengatur anaknya sendiri saja tidak bisa.

Ibnul Qayyim berkata, “ Barang siapa yang melalaikan pendidikan anaknya dengan hal-hal yang yang bermanfaat, serta meninggalkannya secara sia-sia, maka berarti ia telah berbuat buruk kepada anak seburuk-buruknya. Kebanyakan anak menjadi rusak adalah disebabkan orang tuanya, karena tidak adanya perhatian kepada mereka, serta tidak diajarkan kewajiban-kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya”

Oleh karena itu, hendaknya orang tua lebih bersikap bijaksana, menempatkan segala sesuatu sesuai dengan porsinya. Karena anak adalah tanggung jawab orang tua SEPENUHNYA. Pengasuh, saudara dan guru hanyalah membantu tugas yang menjadi tanggung jawab orang tua. Boleh saja orang tua sibuk berkarier diluar rumah, tetapi hak anak jangan sampai terabaikan. Anak-anak butuh kehadiran sosok orang tua sebagai panutan, memberikan kasih sayang dan perhatian, tidak hanya pemenuhan kebutuhan material saja. Berapa banya anak-anak yang mengalami penyimpangan perkembangan hanya karena merasa terabaikan oleh orang tuanya sendiri. Wallahua’lam

Subhanallah… Betapa Hebatnya Kekuatan NIAT bagi Seorang Muslim

——————–

Seorang yang kuanggap sebagai adik atau mungkin anak lebih tepatnya, sesekali waktu mengajakku sharing  tentang masa depan, tentang agama dan tentang kehidupan pribadinya. Entah apa yang membuatnya percaya akupun kadang tak habis pikir (hehehe…). Disaat sedang butuh masukan, terkadang dia mencariku meski hanya untuk sekedar bercerita. Akan tetapi, karena kesibukan, ada kalanya akupun tak sempat mendengar cerita utuh darinya apalagi memberinya masukan, hmm… sedikit menyesal juga rasanya

Subhanallah…sesungguhnya dalam hati aku kagum padanya, dibandingkan dengan umur, pengetahuannya tentang agama sungguh diluar dugaan. Meski sesekali aku perlu saling meluruskan pandangan masing-masing.

Pagi tadi aku mendengar cerita tetangnya dari orang lain. Dari cerita orang itu, aku baru tahu kalau ternyata anak itu adalah seorang mualaf. Betapa terkejutnya aku, dalam waktu hanya 2 tahun saja dia mampu memiliki pengetahuan yang sebegitu luasnya tentang agama yang saat ini sama-sama kami anut.

Dulu sempat terucap dari bibirnya bahwa dia berniat menjadi seorang pembela islam. Dengan pemahaman agama yang seperti itu kupikir hal yang lumrah ketika dia bercita-cita demikian.

Namun, setelah aku mendengar cerita ini, aku berfikir bukanlah hal yang mudah untuk menjadi dirinya saat ini. NIAT yang besar di dalam hatinyalah yang membuat semua itu bisa terwujud. Timbul juga sediit rasa malu dalam hatiku, aku… yang semenjak lahir sudah memeluk islam dan dia yang baru 2 tahun, astaghfirullah….

———————–

N.I.A.T.

Teringat akan potongan hadist, ….innama a’malu binniyat “…Sesungguhnya amal manusia tergantung pada niatnya….” (Rowahul Bukhori wa Muslim)

Bagi seorang muslim, dari sanalah sumber segala amal manusia dan apa yang akan dia dapatkan nantinya. Apakah amalnya hanya bernilai di dunia atau bahkan bernilai di dunia dan akhiratnya. NIAT yang baik, meski akhirnya belum bisa telaksana, Allah sudah mencatatnya sebagai sebuah kebaikan bagi orang yang telah berniat.Sungguh Allah Maha Pemurah.

Diluar sana, banyak orang berkata “segala sesuatu bermula dari sebuah mimpi, jadi jangan takut untuk bermimpi”

Namun bagi saya, cukuplah potongan hadist di atas. Cakupannya jauh lebih luas dari pada hanya sepengal kata tentang mimpi. Gampangnya, dunia dapat-akhirat juga dapat. Untung kan ?!!

Dengan sebuah NIAT yang “baik, benar, dan ikhlas”, sadar ataupun tidak Allah akan membimbing langkah kita untuk mewujudkan apa yang telah kita niatkan. Tak hanya sekali dua kali, tetapi hal itu sudah saya alami sendiri.

Jadi betapa bodohnya ketika seorang manusia berkata, “apa dayaku??? Aku miskin, aku tak punya kekuatan apapun untuk menggapai sesuatu dalam hidupku”

Haiii….Sadarlah……….!!!!!!!!!!!!!

Masih ada Allah, tidak kah kau percaya??

Sadarlah…. Kamu punya suatu kekuatan yang hebat, sesuatu yang tak perlu kau membelinya. Itulah NIAT. Ketika sudah berNIAT, Allah akan membantumu, mendorongmu dan memudahkan langkah-langkah kecilmu menuju apa yang kau harapkan akan terwujud.

Tentu saja tidak hanya cukup berNIAT, tindak lanjuti dengan usaha yang konkret sambil berdoa dan tawakal kepadaNya. Semoga bermanfaat 🙂 🙂